Dengan Membungkus Nilai Toleransi Dengan Keseruan Cara Mendongeng, Cara Ini Bisa Lebih Manjur.
Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, tolerare, yang artinya sabar dan menahan diri. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.
Sikap Toleransi Ini Membiarkan Orang Lain Punya Pendapat Berbeda Dari Kita.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi), toleransi berasal dari kata 'toleran' yang artinya bersifat atau bersikap menenggang. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut : Pada hakikatnya, toleransi menjadi sebuah kesadaran untuk menerima dan menghargai perbedaan.
“Pancasila Lahir Dari Semangat Untuk Mempersatukan Berbagai Bentuk Kemajemukan Di Tanah Air, Mulai Dari Budaya, Bahasa, Suku, Etnis, Hingga Keberagaman Agama.
Sebagian orang yang disebut ulama mengajak umat untuk turut serta dan berucap selamat pada perayaan non muslim. Namun islam tidaklah mengajarkan demikian. Sederet nama perempuan perkasa indonesia bisa menjadi jawabannya.
Dua Kelompok Yang Berbeda Kebudayaan Itu Saling Berhu
Toleransi telah menjadi warisan budaya adiluhung bangsa indonesia yang telah hidup dan membersamai kita sejak ratusan tahun silam,” urai wapres. Seorang yang toleran berani mengadakan wawancara atau berdialog dengan sikap terbuka untuk mencari pengertian dan kebenaran dalam pengalaman orang lain, untuk. Islam telah memberi pedoman sedemikian jelas, bahwa agama tidak boleh dipaksakan.
Tujuan Dari Toleransi Beragama Yaitu Untuk Membuat Suasana Atau.
Sementara, pengertian toleransi secara terminologi yakni sikap saling menghormati, menghargai, menyampaikan pendapat, kepercayaan, pandangan kepada antar sesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri. Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati dan menghargai agama lain sebagai landasan dalam alqur’an dan hadits. Sikap keragaman masyarakat indonesia memang sudah masuk pada taraf toleransi, yang artinya suatu kecenderungan untuk membiarkan perbedaan itu sebagai fakta sosial yang tidak bisa dihindari.